CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 28 Juli 2009

Betapa bangganya aku

Cinta mereka begitu indah

Meski tak selamanya dan abadi disisi

Kasih mereka seperti warna warni

Hiasi kelamnya hati

Meski sesaat dan tak kan lama

Meski entah kapan lagi kita bisa berjumpa

Meski entah benar atau hanya bahasa

Namun senyum kalian adalah sebuah senyum hatiku

Tawa kalian adalah kebangaan tersendiri untukku

Meski dunia takkan tau betapa bangganya aku pernah mengenal kalian

Jika aku...

Jika kau benci bencilah

Sampai kau puas rasakan bencimu

Jika kau marah marahlah

Hingga terbuang semua amarahmu

Jika aku salah terus hukumlah

Hingga tak ku ulangi salahku

Jika aku bohong ingatkanlah

Hingga tak lagi ku hidup dalam kepalsuan

Namun jika ku tak mampu terus bersamamu

Jangan Tanya padaku

Karena jawabnya ada dijujurmu

Rindu ini neraka jika untukmu

Jangan tanyakan tentang rindu
Telah kukubur dalam-dalam di lautan biru
Rinduku padamu adalah tak mungkin
Seperti matahari merindu dapat menyinari malam
Seperti bintang merindu menghiasi siang
Layaknya dunia merindu kehancuran
Seperti mati merindu kematian tak waktunya

Karena kau telah menjadi penyempurna agamanya
Dan tak mungkin ku dapat dengan atau tanpa paksa
Bukan karma dunia yang kutakuti
Namun akhirat yang lebih abadi

Minggu, 26 Juli 2009

Kita bersama di waktu lainnya

Senja berlalu

Kelam pilu dalam hening hatiku

Relung jiwa terbelengu rindu

Seiring langkah memutari waktu

Rapuh tak apa

Daya hilang dalam kedip mata

Masihkah ada rindumu untukku cinta

Masihkah ada tempat untukku kasih

Jika waktu lain tiba

Ku harapkan cinta kita bisa bersama

Terjalin dalam ikatan suci abadi

Damai disurga selamanya

Kamis, 23 Juli 2009

Mereka mau dan mampu....!!


Mereka tak berdaya

Mereka tak ada semangat

Mereka mampu dan mau

Namun mereka terbelengu keadaan yang tak tentu

Mereka ingin namun miskin

Mereka punya mimpi

Namun hanya terhias di setiap mata tang terpejam letih

Setiap Tanya datang”mengapa tak sekolah?”

Terjawab”Kita nga mau sekolah!”
Meski hati berkata aku ingin duduk di sekolah saat ini

Bermain bersama teman-temanku

Belajar banyak hal selain bernyanyi dan berjalan

Selain kepanasan dan kehujanan

Selain menahan lapar dan kehausan

Merekapun ingin berdebat

Merekapun ingin bersuara

Namun apa daya

Debat untuk mereka yang kaya

Debat tentang siapa yang punya harta

Suara hanya hak mereka yang berpangkat

Suara hati mana yang bisa dibeli dengan harta

Rasakan siapa kita....

Rasakanlah..

Betapa semua tak ada yang sempurna

Seperti yang di ingin dan damba

Lihatlah…

Betapa kau sunguh sangat kecil didunia ini

Jangan berharap banyak bisa jadi raja bumi

Yakinlah…

Meski kau bukan raja bumi

Meski kau tak kan sempurna hingga mati

Namun kau masih selalu bersama Ilahi

Kau kan selau ada dan berarti

Meski kau sendiri..

Percayalah….

Kau kan dapat arti kesempurnaan dari apa yang Ilahi cipta

Kau kan tau siapa raja bumi sesunguhnya

Kau kan sadar siapa engkau sebenarnya

Kau hanya hamba yang bebas

Bebas berjalan

Bebas memilih

Bebas melakukan apapun

Sampai kau sadar

Apa yang salah dan benar

Ketika kita adalah...?

Kamar sunyi dalam naungi malam ini

Terdiam dalam keheningan kuasa ilahi

Didekap wajah sang buah cinta

Betapa dia tiada dosa

Namun ikut dalam sengsara


Dimana sang pangeran yang dulu dipuja

Dimana kini dia berganti hati

Setelah puas nikmati yang di ingini

Terbuang saja selayak tiada arti

Kita lemah namun bukan untuk dilemahkan

Kita keindahan namun bukan sekedar untuk di pajang

Kita nafsu jagalah agar nafsu itu menjadi rindu Ilahi

Kita surga bagi mereka yang mampu terjaga dari pandangan dunia

Namun neraka bagi mereka yang rela dinikmati

Oleh mereka yang tak berhak mendapati

Rabu, 22 Juli 2009

Mengapa baru sekarang?

Kenapa tak kau lepas saja aku
Jika kau telah sadar kau menyakitku
Mengapa tak pergi saja dari hidupku
Jika kau mengerti mengapa aku membencimu

Mengapa baru sekarang tersadar
Setelah semua kenangan kita ku bakar
Biar yang tersisa hanya abu
Yang terbang semakin menjauh dariku

Mengapa tak dari dulu
Mengerti apa salahmu
Jika kini kau kembali
Telah terlambat tersesali
Hati ini tertutup mati

Selasa, 21 Juli 2009

Dunia yang kini

Andai termiliki kau di hati
Mungkin dunia kan begitu indah seperti warna warni pelangi
Mungkin aku tak akan menangis lagi
Mungkin setiap senyumku kan ada arti

Namun...
Aku terbelengu disini
Di dunia yang tak bisa ku lihat pasti
Di dunia yang kadang buatku ingin mati
Di tempat yang kadang tak bisa aku pahami
Apa yang mereka ingini

Dengan cinta kasih yang tak abadi
Semua menghilang dalam ketaidak pastian
Mencoba jalani semua dengan senyuman
Meski kadang luka datang dalam kesepian

Ketika kau tau betapa aku memujamu
Kata cintamu dengan mudahnya masuk ke hatiku
Namun jika aku tak mampu
Jangan tanya kenapa aku diam membisu

Senin, 20 Juli 2009

Mungkin luka..

Desiran angin sang bayu....
Menemani luka hatiku
Tergores sendiri oleh kataku
Dan kubiarkan darahnya keluar tanpa henti

Mungkin luka...
Dan bukan mungkin memang iya
Namun ini yang harus ada
Bertahanpun malah kan melukai lebih dalam lagi

Seakan hujan badai
Ketika dusta harus terucap dan takut tiada maaf
Sadarku akan karma
Dan jika nyata kurela menerima
Demi kau tetap dengannya
Demi dia tetap kulihat senyumnya
Dan demi Tuhan yang kan slalu bersamaku

Minggu, 19 Juli 2009

Dengan perlahan kau harus kulepaskan

Sedikit demi sedikit..
Namun dalam sebuah kepastian
Aku harap aku bisa
Meningalkanmu sendiri
Melepaskanmu untuknya
Agar tak tertetes lagi airmatanya

Perlahan ku harus lakukan
Satunya jalan agar kau faham
Siapa sesunguhnya yang harus kau sayang
Siapa sesunguhnya yang harus kau jaga

Maaf.....
Jika akhirnya kan ada dusta
Namun ku harus melakukannya
Kurela menangung semua bebannya
Asal dia bisa kembali tertawa

Ku yakin....
Kau kan bisa tersenyum dengannya
Aku percaya....
Dia kan bisa menjagamu lebih dari aku...

Hanya doa yang bisa kuberi
Semoga bahagia selalu menyertai
Sayangi dia seperti engaku menyayangiku
Jaga dia selayak kau menjagaku

Pada akhirnya kau kan tau
Cintanya sama besar dengan cintaku

Sabtu, 18 Juli 2009

Kembalilah padanya

Aku bimbang antara naluri dan perasaan
Aku ragu antara cinta dan nafsu
Aku takut antara padamu atau padanya
Aku tak bisa meningalkanmu dan melihat air matanya

Mengapa aku disini akupun tak mengerti
Terbelengu luka dan keinginan hati
Tersesat dijalan yang begitu sulit tuk ku tempuh sendiri
Dan kudapat kau seperti cahaya redup mendamaikan
Namun setelah sekian lama kau menuntunku
Ternyata dia telah lebih dulu menuntun langkahmu
Kau tinggal dia dibelakang
Namun dengan segala kekuatan dia menyusulmu

Dia temukan aku denganmu bergandeng tangan
Airmatanya terjatuh perlahan dalam kegelapan hati
Aku sama sepertinya
Meski aku tak pernah merasa ditingal
Namun aku pernah merasa kehilangan

Dia mungkin tak sempurna
Namun dia yang selama ini buat hidupmu sempurna
Dia mungkin tak kan bisa sepertiku
Karena aku yakin akupun takkan bisa sepertinya

Kini aku mohon dengan segenap jiwaku yang telah terserah padamu
Lepaskan gengaman ini
Biarkan aku berjalan sendiri telusuri jalan hidupku
Biarkan aku mencari sendiri mana langkahku

Jaga dia demiku
Dan padanya kuserahkan dirimu
Bahagialah kalian dengan kehidupan yang telah kalian dapatkan
Doaku selalu menyerta....

Kamis, 16 Juli 2009

Ketika semua dalam satu kedip saja

Terhengah diri menatap nyata
Kembali berpulang beribu jiwa
Kembali terluka beribu raga
Kembali tertetes beribu airmata

Semua sama...
Entah apa yang ada di dalamnya
Entah misteri apa yang Tuhan punya
Kita ambil saja himah yang ada
Bahwa dalam sedetik
Bahagia bisa menjadi tangis dengan kuasaNya
Dalam waktu yang tak lama
Semua duka bisa datang semaunya

Namun yakinlah
Tuhan tau apa yang dia beri buat kita
Semoga kita bisa lebih bisa memaknai arti hidup
Dengan lebih bermakna...

Rabu, 15 Juli 2009

Kau atau aku yang menungu

Indah warna warni dunia pagi ini
Bercahaya sinar mentari yang damaikan hati
Seruan alam tak kunjung terhenti
Terus berjuang hingga malam berganti

Ku ingat satu kata darimu
Jangan pernah lelah tersenyum sayang
Jalani semua dengan keihklasan
Relakan apa yang tak terjodohkan di dunia
Karena yakinlah kau atau aku yang menunggu di pintu surga

Selasa, 14 Juli 2009

Akhirnya.......

Akhirnya semua kembali
Akhirnya ku kan rasakan sepinya dunia ini
Tiada akan pernah lagi temukan tawanya
Tiada lagi temukan cintanya
Tiada lagi dapatkan senyumnya
Tiada lagi bisa lelapkan mimpi-mimpi indah
Beiring nada-nada jiwa darinya....

Kenapa aku menitikan air mata
Bukankah ini yang kuminta
Jauh pergi lepas darinya
Namun bukan untuk selamanya tak mengenalnya
Bukan selamanya tak mendengar suaranya

Ego ku buatku seperti ini
Aku lebih memilih ego yang buatku luka sendiri

Bahagailah engkau disana
Jangan perduli apa yang kurasa
Karena semua aku yang memilihnya

Senin, 13 Juli 2009

Ku ingin hanya bersamanya

Saat ini aku tak ingin yang lainnya
Ku hanya ingin dipeluknya..
Tidur diatas pangkuannya...
Lelapkan mata dalam kasihnya..

Aku ingin pulang
Damai disisinya...
Aku ingin kembali padanya....
Karen disini ku hanya sendiri...
Tawa itu telah terbawa pergi,,,
Senyum itu pun kini tak akan ada lagi....
Ku ingin damai bersamanya...
Abadi slamanya di surga

Minggu, 12 Juli 2009

Menulis

Jemari-jemari ini kan terus menari...
Diatas deretan huruf-huruf dan angka-angka mati...
Namun huruf-huruf dan angka itu..
Kan kucoba kuhidupan...
Menjadi deretan kata yang kadang tak bermakna...
Menjadi deretan kalimat-kalimat yang kuharap bisa bermanfaat...

Sekilas kadang ada rasa lelah...
Serangkai kata itu kuharap bisa lebih berarti
Namun malah hilang makna dan entah jadi apa
Sebutir kata saja menjauh pergi....
Telah hilang satu paragraf tulisan....
Setitik saja ku salah mengerti...
Satu karangan kan kehilangan arti

Ku tunggu

Aku inggin berjalan....
Terus terus dan terus berjalan..
Hingga lelah kaki dan habis kekuatan
Cinta sejati hanya tertuju padamu saja Tuan..
Meski dikau jauh berada diseberang
Kan kunanti hingga tiba dipelaminan

Sang dewi malam yang angun
Jaga dia setiap dingin menyapa
Peluk dia setiap duka hadir dihidupnya
Jaga tawanya agar tak pudar
Dan biarkan dia tetap setia menjaga cintanya disana bersama dia yang dikasihinya

Sabtu, 04 Juli 2009

Betapa aku merindumu

Aku jujur kali ini pangeranku...
Betapa aku merindumu..
Betapa inggin aku mendengar suaramu..
Hanya sekedar senyumpun tak apa...
Asal telah ada sapa...

Namun mengapa tak jua ku dapatkan..
Meski telah terluka hati dan perasaan...
Ya Robb....
Dosakah rasa yang hamba rasa ini...
Jika iya...
Ampuni hamba demi cinta hamba padanya
Cinta hamba tak mengharap milikinya..
Hanya ingin menjadi saudara nya...
Meski sebatas teman saja...

Kamis, 02 Juli 2009

Tuhan,...

Tuhan...
Jika suatu saat kauijinkan aku mencintai hambamu..
Labuhkan hati ini padanya yang selalu mancintaimu
Agar aku tak semakin terjauh darimu..
Agar aku selalu hidup dengan belaian cinta kasihmu...

Tuhan....
Jangan lagi kau jatuhkan hatiku pada sebuah jurang cinta semu..
Jangan lagi kau buat aku menangis hanya karena cintaku padanya
Namun buat aku menangis karena merinduMu
Buat aku menangis karena cintaku padaMu